Tahun 2013 adalah tahun yang cukup membimbangkan untuk ku, tahun yang cukup membuat bingung anak seumuran ku. Mengapa tidak? Ketika anak seumuran ku sudah bisa menentukan kemana mereka akan melanjutkan pendidikan Menengah Pertama nya atau SMP, sedangkan aku masih bingung, bahkan belum tahu ingin kemana aku melanjutkan pendidikan ku. Minim nya informasi mengenai sekolah SMP menjadi faktor utama penyebab ku bingung untuk kemana aku akan melanjutkan pendidikan ku.
Pondok Pesantren Modern(PPM) Al-Hassan, singkat cerita dari kebimbangan dan keraguan ku untuk meneruskan pendidikan, akhirnya jatuhlah pilihan ku pada sebuah lembaga yayasan pendidikan islam, berbasis asrama dan mengusung era modern. Ya, PPM Al-Hassan adalah tujuan dan destinasi ku untuk melanjutkan studi.
Pesantren, mungkin pandangan masyarakat bahwa santri hanya bisa mengaji dan beribadah, lalu santri selalu nemikirkan akhirat tanpa memenuhi hak dan kewajiban di Dunia, Ternyata mereka salah besar. Disini kami tidak hanya menghafal qur'an saja, Kami juga bukan selalu tentang sholat 5 waktu. Kami juga belajar tentang Ilmu Sosial, seperti Sosiologi, PKN, dan Ilmu Pengetahuan yang lain juga seperti Biologi, Fisika, dan Matematika. Karena kami adalah santri yang disiapkan untuk Dunia Dan Akhirat.
3 Tahun Tanpa Gadget, TV atau teknologi canggih lain nya tak membuat kami para santri mati akan kecanggihan teknologi, Di PPM Al-Hassan juga menyediakan Lab.Komputer dan ada akses internet untuk umum yang di sediakan oleh pengelola. Jadi tidak ada alasan bagi kami disini untuk ketinggalan berita atau infornasi yang ada diluar sana, dan untuk mengakses berita yang positif tentunya.
Dibalik semua suka yang ada di PPM Al-Hassan, Kurang lengkap rasanya jika tidak dicetitakan pula duka yang aku alami disana. Karena sejatinya Suka dan Duka adalah pasangan yang serasi yang tidak bisa di pisahkan. Mendekam 3 Tahun di Pondok Pesantren bukanlah hal yang sepenuh nya mengasyikkan. Tidak ada TV, Tidak Ada gadget untuk menghubungi orang tua dirumah hanya untuk sekedar bertanya kabar, Keluar dari lingkungan pesantren untuk sekedar membeli alat mandi pun dibatasi. Karena itu lah kami menyebut Pondok Pesantren kami dengan sebutan 'Penjara Suci'.
Dibalik semua Suka dan Duka hidup ku di Pondok Pesantren, Bahagia dan bangga ku juga tertanam di diriku. title santri terpampang jelas di jati diri ku. Dan dengan lantang menepis pernyataan masyarakat bahwa santri bukan kedok dari liberal, atau islam-islam sesat lainnya. santri adalah harapan umat islam, santri adalah orang-orang terpilih untuk membela agama ini. Terima kasih Ustad dan Kiai, Kami akan selalu mengingat pesan kalian "Jadilah seorang santri yang berpestasi, Berani Hidup dan Tak Takut Mati" Amanah kalian akan selalu terukir dalam sanubari kami..
0 komentar