Berawal dari rencana ke gunung Slamet yang berada di daerah Purwokerto, Jawa Tengah tidak jadi karena cuaca pada awal tahun yang kurang mendukung, kami memutuskan untuk mengganti tujuan kami pada h-3 keberangkatan menjadi ke sebuah gunung yang terletak di daerah tiga daerah sekaligus yaitu Cirebon, Majalengka dan Kuningan yaitu gunung Ciremai. Saya berangkat bersama 2 orang kawan saya yang merupakan anggota sispala dari SMAN 14 Bekasi yang bernama Albaari dan Jabbar. Sebelum kami berangkat mendaki, kami membeli logistik dipasar dengan uang patungan satu orang sebesar 30.000 rupiah, tak lupa juga kami membeli segala kebutuhan untuk berada digunung selama 2 hari, seperti trash bag, gas, air mineral, dan lain lain. Akhirnya kami bertiga berangkat dari terminal bekasi pukul 15:00 WIB menuju ke terminal Maja yang berada di daerah Majalengka menggunakan bus primajasa dengan tarif 65.000 rupiah untuk satu orangnya, sampai di terminal Maja pukul 20:00 WIB lalu dilanjutkan dengan menggunakan mobil pick up dengan tarif 150.000 satu kali perjalanan menuju base camp Apuy gunung Ciremai.
Sesampainya di base camp suasana sangat sunyi, mungkin karena faktor kedatangan kami pada hari minggu malam lalu akan mendaki senin pagi makanya tidak ramai di base camp hanya terlihat 2 rombongan pendaki pada saat kami sampai, lalu kami memutuskan untuk bersantai sambil makan camilan dan menyeduh susu karena tidak ada warung yang buka saat itu, selesai bersantai cukup lama kami istirahat sampai pagi hari. Bangun pukul 05:00 WIB pada hari senin untuk melaksanakan shalat subuh, setelah itu kami membuat sarapan pukul 06:00 WIB karena tidak ada warung yang buka saat itu.
Kami mulai mendaki pada pukul 07:30 WIB start dari base camp menuju ke pos 1 memakan waktu sekitar 30 menit berjalan santai track dari base camp menuju pos 1 masih dapat dilalui oleh sepeda motor karena masih ada jalan yang terbuat dari aspal dan ada jembatan penghubung yang dipisahkan oleh sungai, track dari basecamp menuju ke pos 1 ini terbilang tidak berat karena masih terdapat banyak jalan yang landai atau rata juga track ini belum memasuki wilayah hutan sepenuhnya karena hanya terdapat banyak pohon tapi tidak rapat sehingga sinar matahari cukup menyengat. Sesampainya di pos 1 kami melihat terdapat sebuah shelter yang cukup besar ukurannya, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak sekitar 10 menit untuk duduk karena jika istirahatnya tidak lama sebaiknya tidak duduk karena tubuh akan akan mengeluarkan tenaga lebih banyak untuk kembali ke posisi berdiri nantinya, juga jika terlalu lama beristirahat duduk tubuh akan dingin dan malas untuk bergerak.
Lanjut berjalan dari pos 1 menuju pos 2 memakan waktu sekitar 1 jam karena cukup jauh, tidak seperti perjalanan dari base camp menuju pos 1 tadi, track dari pos 1 menuju pos 2 ini sudah mulai memasuki wilayah hutan atau biasa dibilang wilayah vegetasi karena pepohonan sangat rapat disepanjang jalan, sinar matahari yang sampai ke tanah pun hanya sedikit. Untuk tingkat kesulitan dari track pos 1 menuju pos 2 ini cukup sulit karena sampai ada tali untuk membantu para pendaki untuk naik dan sedikitnya jalur yang landai juga membuat tubuh mengharuskan untuk beristirahat sejenak, dengan cara rukuk seperti dalam shalat beristirahat dengan cara seperti itu tida akan membuat tubuh bekerja lebih untuk berdiri nantinya. Sesampainya di pos 2 yaitu Tegal Masawa kami beristirahat cukup lama di sebuah batang pohon yang cukup besar untuk di duduki karena kami membuat kesepakatan untuk beristirahat cukup lama ketika berhenti di setiap pos yang ada, di pos 2 ini tidak terdapat shelter seperti di pos 1, lahan untuk mendirikan tenda juga disini tidak luas dan karena terlalu jauh dari puncak di pos 2 ini tidak di rekomendasikan untuk tempat mendirikan tenda bermalam sebelum nantinya akan melakukan summit attack pada dini hari.
Beranjak dari pos 2 menuju pos 3 kali ini track yang dilalui cukup berat, lebih berat namun hanya memakan waktu sekitar 45 menit, karena tanjakan yang semakin curam bukan track yang lebih panjang, diperjalan dari pos 2 menuju pos 3 ini kami melakukan cukup banyak istirahat sejenak karena cukup melelahkan tracknya, saya yang berada di posisi paling depan selalu mengingatkan kepada dua kawan saya untuk tidak terlalu banyak istirahat karena kabut mulai turun, saat kabut mulai turun ada 3 kemungkinan yang terjadi, yang pertama jalanan atau track yang akan dilalui tidak terlihat itu mengharuskan kita berhenti sejenak karena bisa jadi kita akan mengalami yang namanya disorientasi atau tersesat, lalu yang kedua hujan akan turun karena kabut itu bisa memuntahkan air rintik rintik gerimis ataupun hujan yang akan menyebabkan kita basah dan membuat pendakian kita semakin sulit, ditambah lagi dengan track berlumpur jika hujan terjadi akan membuat seluruh tubuh dan tas kita basah dan kotor, lalu yang kemungkinan yang terakhir adalah kabut hanya berlalu dan membuat tubuh kita dingin. Untung saja kabut hanya berlalu pada saat perjalanan dari pos 2 menuju pos 3. Sesampainya di pos 3 kami beristirahat lagi, kali ini kami melepas tas kami dari gendongan, karena kami memutuskan untuk makan camilan dan juga buah karena perut sudah mulai memberikan reaksi.
Setelah beristirahat cukup lama akhirnya kami melanjutkan perjalanan dari pos 3 menuju ke pos 4, perjalanan dari pos 3 menuju ke pos 4 memakan waktu cukup lama bagi kami waktu itu sekitar 1 setengah jam yang seharusnya bisa ditempuh selama 1 jam karena, tubuh yang mulai letih dan jalur yang cukup menanjak membuat kami cukup banyak beristirahat, selama perjalanan dari pos 1 hingga menuju pos 4 ini kami belum melihat kelompok lain selain kami bertiga. Akhirnya kami sampai di pos 4, di atas pohon terpampang tulisan pos 4, namun kami bingung mengapa pos 4 ini sangat kecil hanya berukuran seperti jalur pendakian pada umumnya bukan layaknya seperti pos yang terdapat lahan cukup luas untuk setidaknya bisa mendirikan 2 tenda namun karena kami sudah kelelahan akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon yang terpampang tulisan pos 4.
Kami akhirnya berjalan kembali dari pos 4 menuju ke pos 5, dan benar saja yang tadi itu ternyata bukan pos 4 karena ketika kami baru berjalan sekitar 5 menit kami menemukan kembali tulisan pos 4 namun kali ini lahan yang tersedia cukup luas seperti kebanyakan pos di gunung pada umumnya. Dari kejauhan akhirnya kami bertemu dengan kelompok pendaki lain yang sedang turun dari pos 5, kami pun betergur sapa saat bertemu lalu kemudian melanjutkan perjalanan. Track dari pos 4 menuju ke pos 5 ini tidak semenanjak yang sebelum sebelumnya namun perjalanan dari pos 4 menuju pos 5 ini merupakan yang paling jauh daripada ke pos-pos yang lainnya sebelum sampai di camp area perjalanan ini memakan waktu sekitar 1 setengah jam.
Sesampainya di pos 5 jam sudah menunjukan pukul 13:00 WIB kami langsung mendirikan tenda kami di tanah yang datar agar posisi saat tidur nyaman, di pos 5 ini cukup luas cukup untuk memuat sekitar 10-15, setelah mendirikan tenda kami langsung melaksanakan shalat dhuzur dan menyeduh energen sambil makan camilan lalu kami akhirnya memutuskan untuk beristirahat sampai jam 16:00 WIB. Jam sudah menunjukan pukul 16:30 WIB kami akhirnya bergegas untuk masak dan shalat ashar bergantian, kami memasak sayur sop menggoreng nugget dan sosis untuk makan malam makanan sudah siap saat adzan maghrib terdengar dari ponsel kami akhirnya kami putuskan untuk menunaikan shalat maghrib dulu baru kemudian makan, kami sudah terlalu kenyang sebelum semua makanan yang kami masak habis saat itu akhirnya kami memutuskan untuk memisahkannya sebagian untuk diberikan kepada tetangga sebelah tenda kami, namun alih-alih diambil ataupun dimakan mereka malah mengembalikannya karena kenyang juga akhirnya kami menyimpan sisa makanan itu, ini merupakan kesalahan kami karena kami lupa bahwa di gunung Ciremai ini terdapat babi hutan yang indera penciumannya sangat tajam. Akhirnya kami memutuskan untuk tidur setelah shalat isya dan merapihkan semua barang-barang kami, dan benar saja apa yang kami lupakan tadi benar benar terjadi, babi berusaha masuk ke tenda kami tanpa kami sadari, lalu mencari makanan yang berada tepat dikaki teman saya yang bernama jabbar, naas bukannya mengigit makanan sisa kami si babi malah mengigit jari kaki teman saya dan menyebabkan tenda kami bergoyang sehingga kami semua bangun dari tidur karena mengira tenda kami akan rubuh, lalu kami pun bangun dan jabbar pun berkata “anjir, kaki gue digigit babi sialan” disitu saya dan albaari pun tertawa bukannya menolong jabbar lalu saya berkata “gue kira tendanya roboh gara gara angin kenceng ya” itu terjadi pukul 02:00 WIB. Akhirnya kami mengurus luka jabbar lalu masak untuk persiapan melakukan summit attack, summit attack adalah istilah yang digunakan oleh para pendaki untuk melanjutkan perjalanan dari camp area menuju puncak namun tidak membawa semua peralatan seperti yang dilakukan pada saat pendakian dari base camp menuju camp area melainkan hanya membawa peralatan yang dibutuhkan saja, seperti makanan ringan, jas hujan, head lamp atau senter, air, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan.
Kami melakukan summit attack setelah semua siap dan memastikan semua baik baik saja, akhirnya kami berangkat pukul 04:00 WIB. Perjalanan dari camp area menuju puncak ini melalui pos 6, yaitu sebuah gua yang terdapat tetesan air dari stalaktit yang berada di mulut gua untuk mengisi persediaan air kembali, itu adalah satu-satunya sumber air yang ada di gunung Ciremai ini.
0 komentar