Be Careful With Your Words : Pernah Menjadi Korban Bullying Membuat Saya Lebih Mencintai Diri Sendiri
By Butiran Debu - Mei 23, 2019
Seringkah kalian mengomentari orang seperti itu atau pernahkah kalian mendapat komentar seperti itu? Tahukah kalian jika kalimat tersebut termasuk ke dalam verbal bullying? Bullying memiliki arti yang jauh dari sekadar kata-kata atau secara fisik, tapi hal-hal yang dianggap candaan sengaja atau tidak juga termasuk bullying. Banyak yang menganggap tindakan bullying tersebut dengan kalimat "cuma bercanda" dan masalah dianggap selesai.
Bullying merupakan suatu tindakan secara verbal dan fisik yang dilakukan seseorang. Tindakan bullying seperti ini disebabkan karena perbedaan status sosial, penampilan dan lain sebagainya. Ketika seseorang merasa lebih tinggi maka ia merasa memiliki hak untuk melakukan hal tersebut. Banyak yang pernah mengalami bullying secara verbal dan efek yang diakibatkan tidaklah spele. Efek tersebut bisa tahunan atau belasan tahun. Entah itu depresi, trauma, tidak percaya diri dan lain-lain.
“makanya jangan gede-gede punya badan”
Memang iya sih, itu fakta. Tapi mereka yang melontarkan fakta itu juga tidak sempurna-sempurna amat. Kalian pernah tidak sih berpikir sebelum berkata seperti “salah ga ya kalo gua ngomong gini” atau “nanti dia sakit hati ga ya”. Aku rasa tidak, karena kalian yang mengomentari tidak pernah merasa bersalah.
Mungkin menurut kalian itu adalah hal spele, mungkin juga kalian berpikir kalian hanya bercanda dan menyalahkan si korban sebagai orang yang “baper”. Tentu saja mereka baper, itu manusiawi karena dengan mereka merasa baper berarti mereka menunjukan bahwa mereka memiliki perasaan. Kalian yang hanya bisa mengomentari yang menjadi pertanyaan, bisakah kalian memikirkan perasaan mereka sebelum berbicara?
Kalian tidak tahu apa yang terjadi setelah kalian melontarkan kalimat itu. Kalian tidak tahu bagaimana mereka memikirkan kata-kata yang telah kalian lontarkan. Mereka menjadi merasa sangat malu terhadap dirinya. Tidak-tidak bukan mereka, maksudku diriku. Ya, diriku pernah, maksudku sering berada diposisi itu. Direndahkan, dicaci oleh kalian walaupun aku tahu kalian bercanda. Tapi, bercandaan kalian itu tidak lucu kawan. Bercandaan kalian justru membuat ku sakit hati, membuat diriku merasa insecure terhadap diriku sendiri.
Mungkin menurut kalian itu sangat berlebihan, buat ku tidak. Kalian yang berpikir seperti itu tidak berada diposisi diriku, kalian tidak tahu gimana rasanya dipandang sebelah mata oleh orang. Kalian hanya sibuk mengomentari tanpa memikirkan perasaan orang tersebut. Mungkin aku tidak menunjukkan bahwa aku sakit hati karena kata-kata kalian. Tapi, sesampainya dirumah aku memikirkan nya, aku sempat berpikir seperti “seburuk itukah aku dihadapan kalian?”. Bahkan aku pun pernah hingga menangis karena memikirkannya.
Seperti halnya aku mati-matian menjaga perasaan orang lain agar tidak tersinggung pun sakit hati karena aku, namun mengapa orang lain tak pernah menjaga perasaanku? Seperti halnya aku susah payah memilah kata yang terlontar dari bibirku agar sekiranya tidak berubah menjadi sebilah pisau yang membuat orang lain berdarah, namun mengapa orang lain dengan mudahnya melontarkan kata padaku? Seperti halnya aku menjaga nada bicaraku agar orang lain tidak tersinggung pun sakit hati karena nada bicaraku yang terlalu tinggi, namun mengapa orang lain dengan mudahnya membentakku?
Aku sebenarnya terluka, namun tak bisa berbuat apa-apa juga. Sebab takut perbuatanku akan membuat orang lain terluka dengan aku sebagai pelakunya. Aku terluka, namun tak bisa berbuat apa-apa juga. Karena terluka itu luar biasa sakitnya. Jadi, cukup aku saja.
Dizaman sekarang ini orang lebih sibuk mengomentari kehidupan orang lain, dibanding mengoreksi kehidupan nya sendiri. Tidak ada kehidupan yang sempurna di dunia ini, setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Ini aku, aku memiliki kulit sawo matang, jerawatan, tidak begitu tinggi, dan memiliki kelebihan berat badan. Dan aku menerima semua hal itu, mungkin dulu aku masih belum bisa menerima nya. Karena terlalu banyak cacian dari kalian, dan aku masih terlalu peduli dengan komentar dari kalian.
Tetapi aku merasa sangat beruntung memiliki keluarga dan sahabat yang bisa merangkul ku. Membuat ku untuk lebih bersyukur dengan apa yang ku punya. Dan aku sudah mulai untuk lebih mencintai dan menerima diri sendiri.
Dengan menerima dan mencintai diri sendiri, maka kita akan mudah mencintai orang lain. Kenapa? Karena bagaimana kita bisa memberikan cinta kepada orang lain jika kita tidak mencintai diri kita terlebih dahulu.
Seseorang yang tidak mencintai dirinya sendiri ketika melakukan kesalahan, kerap menghakimi dirinya dengan komentar negatif terus menerus. Seseorang yang tidak mencintai dirinya sendiri juga sulit menjalin hubungan romantis karena tidak yakin bahwa dirinya pantas dicintai. Padahal kemampuan kita menerima cinta dari orang lain berbanding lurus dengan kemampuan kita mencintai diri sendiri.
Sementara orang yang mencintai dirinya lebih bisa menghargai diri nya sendiri. Sehingga dapat menjadi pribadi yang baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Orang yang mencintai dirinya adalah orang yang dapat bersahabat dengan dirinya sendiri.
Jadi, tolong ku mohon pada kalian semua hati-hati dengan perkataan kalian. Tolong sebelum berbicara hendak dipikirkan terlebih dahulu, jika tidak ingin menyakiti perasaan orang. Karena jika kalian sudah mengucap kata tersebut, kata itu tidak dapat kembali lagi.
Mungkin si korban memaafkan kalian tetapi tidak akan lupa dengan perkataan yang sudah kalian ucapkan. Mereka akan selalu ingat hingga sampai kapan pun dan kalian tidak menginginkan hal itu terjadi bukan. Maka dari itu lebih baik berbicara perkataan yang baik, supaya dengan 1 kalimat baik dari kalian akan merubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik.
Dan untuk kalian yang pernah menjadi korban seperti ku, tetap semangat, jangan pedulikan perkataan mereka. Bersyukurlah dengan apa yang sudah Tuhan berikan pada kita. Kalian tidak seburuk perkataan mereka, kalian makhluk paling indah dimuka bumi ini. Cintailah diri kalian dan kalian pun berhak dicintai oleh orang lain. Tunjukkan pada dunia bahwa kita pantas untuk dihargai.
0 komentar