Destiny : Kisah Aku dan Kamu Menjadi Tulus

By Butiran Debu - Mei 22, 2019




Sekitar akhir September 2017, aku duduk di bangku sekolah kelas 12 semester 1. Saat itu aku masih merasakan bagaimana proses belajar dan bermain sebagai selinganku, disaat itu pula aku belum punya seseorang yang spesial bagiku. Hari hariku berjalan seperti biasa saja, tetapi ada satu hal yang menjanggal. Seseorang yang 2 tahun belakangan ini selalu membuatku terbang tinggi hingga di jatuhkan lagi. Seseorang yang membuat hati dan perasaan ku di bolak balikkan layaknya telapak tangan. Suatu hari, aku mulai muak dengan perlakuannya terhadapku. Aku muak menjadi seperti tidak dihargai sebagi seorang perempuan. Hingga pada akhirnya, aku menemukan sebuah ide yang mungkin gila dan mungkin sebuah ide yang bagus juga.

Namaku Siti Fathonah yang biasa dipanggil Siti atau Eve, ini kisahku yang mana bermula dengan sebuah permainan yang K-Popers bilang Roleplayer (RP). Apa itu RP? RP adalah sebuah permainan yang dimana kamu seolah olah menjadi artis entah artis Korea atau yang lainnya. Kamu memakai namanya atau nama buatanmu dan kamu menggunakan wajah artis tersebut. Biasanya permainan ini dimainkan diaplikasi Facebook dan Twitter. Tapi kali ini, permainanku bermula di Facebook dimana semuanya bermulai.

Seperti yang aku bilang, ada seseorang yang 2 tahun belakangan ini selalu mengejar diriku entah di permainan RP maupun kehidupan nyataku. Sebenarnya aku muak dengan dia, orang itu selalu mempermainkan hatiku, selalu membuat janji janji yang mana tidak pernah ditepati. Aku muak dengan segala omongan manisnya terhadapku, hingga ia menyuruhku bermain RP lagi, yang mana sebelumnya aku sangat malas untuk bermain disana lagi. Aku yang sedikit tertarik akhirnya memutuskan untuk bermain RP dan memulai lagi kehidupanku. Mencari teman, keluarga dan lain lainnya agar kehidupan di RP ku tidak begitu buruk.





Hingga pada awal oktober, aku berfikiran sesuatu yang menurutku sangat gila dan juga ide bagus untuk membuat seseorang yang mendekatiku selama kurang olebih 2 tahun ini bisa menjauh dariku. Akhirnya aku mencari seseorang yang mau dengan sukarela menjadi pacar bohongan di dunia RP agar dia bisa menjauhiku, begitulah pemikiranku. Aku berfikir, saat itu aku memakai wajah Jennie Blackpink dan berfikir Jennie sangat cocok di pasngkan oleh siapa. Fikiranku seketika mengarah kearah boygrup BTS. Seketika itu pula aku berfikir sepertinya Jennie Blackpink cocok dengan Taehyung atau V BTS, langsung saja aku mencari RP taehyung di timeline ku. Satu demi satu aku chat pribadi di Facebook. Rata-rata hasilnya selalu sama, yaitu tidak bisa membantuku menjadi pacar bohongannya. Dari situ aku hampir saja menyerah dengan pencarianku. Hingga saat aku melihat notifikasi, aku melihat salah satu RP Taehyung yang menurutku sangat berisik karena selalu saja mengirim seseuatu di Grup untuk mencari teman dan lain lainnya. Karena aku sudah frustasi, aku menchat pribadi RP Taehyung tersebut untuk meminta bantuannya menjadi pacar bohonganku.




Aku terkejut, sangat terkejut. Hanya sesimple itu RP Taehyung yang mau membantuku, awalnya kami canggung karena kami juga belum mengenal satu sama lain. Kami melakukan rencana kami untuk mengumbar kemesraan di timeline agar seseorang yang mengejarku ini cemburu dan selebihnya. Di chat pribadipun kedekatan kami semakin lama semakin dekat, memang masih sedikit canggung tapi kami mencoba untuk mengakrabkan diri kami. Hasil dari kita menumbar kemesraan kami di timelinepun membauahkan hasil, seseorang yang mengejarku itu juga sedikit demi sedikit menjauhiku dan membuat postingan yang membuat aku puas.







Mulai dari situ, aku merasa lega karena seseorang yang menghantuiku selama 2 tahun itu akhirnya memilih untuk menyerah. Tetapi entah kenapa perasaanku sangat aneh, bukan pada orang tersebut tapi kepada RP Taehyung yang sekarang berstatus menajadi pacar bohonganku. Entah bagaimana, sepertinya aku mulai bawa perasaan dengannya. Padahal dalam hatiku, aku tidak mau berkomitmen dengan seseorag dulu, masih mau sendiri terlebih dahulu.

Entah sudah hari keberapa, aku dan RP Taehyung ini terus saja mengirim chat dan kami membahas real life kami yang dimana aku bertanya dia dikehidupan nyata kelas berapa. Aku semakin terkejut saat dia bilang ternyata seumuran denganku, aku semakin semngat dan menanyakan dimana ia akan melajutkan sekolah. Dia bilang ia ingin sekolah di Universitas Gajah Mada, aku yang kebetulan memiliki rata rata rapot yang di butuhkn di UGM dan menawarkan fotonya, akan tetapi kalau dikirim melalui facebook, akan sangat tidak jelas foto tersebut. Hingga aku dikejutkan lagi dengan dia yang tiba tiba mengirimkan aku nomer Whatsapp pribadinya. Aku yang tidak memikirkan apa apa, langsung saja mensave dan mengirim foto yang dijanjikan itu. Lama kelamaan kami malah keseringan berbalas pesan di aplikasi Whatsapp dan entah kenapa perasaanku begitu nyaman dengannya, sepertinya aku mulai menyukainya.

Hari demi hari berlalu, kami bermain sebuah permainan yang dimana kami harus saling jujur satu sama lain. Kami bermain dengan senangnya dan aku masih memendam perasaa ku padaya. Hingga saat gilirannya bertanya, ‘Kalau kita tidak pacaran bohongan kamu mau tidak?’, aku bingung sekaligus terkejut dengan pertanyaannya. Apakah ini saatnya aku mengungkapkan perasaanku sesungguhnya? Dan aku memutuskan untuk bilang padanya bahwa aku mau dan aku sebenarnya menyukainya. Maka dari situ kita resmi menjadi pacaran di dunia RP, kami tidak canggung lagi, kami menikmati jalan kami seperti ini. Bahkan obrolan kami sudah tidak di aplikasi facebook lagi, melainkan di whatsapp.

Aku menjalani kisah aku dengan dia, hingga entah kenapa perasaanku benar benar murni dari hatiku. Aku sayang dia benar benar bukan hanya sebagai pasangan di dunia RP saja, bahkan sampai dunia nyataku. Aku takut, sungguh takut dia yang sebenarnya hanya menganggap aku menjadi pacar di dunia RP saja tapi perlakuan dia begitu manis. Aku lebih baik memendam apa yang ada di perasaanku, aku menjalaninya, hingga suatu kekita ia sepertinya juga menyukaiku, entah itu hanya perasaanku saja atau bagimana. Tapi, status di snap whatsapp dia menyatakan seperti itu, yang membuat aku bingung sendiri.



 


Bingung, sangat tapi aku tidak mau terlalu percaya diri kalau ia membuatkan itu untukku. Aku juga dikejutkan dengan beberapa pertanyaannya yang pada waktu itu sebenarnya aku berpura-pura tidak mengerti apa maksud ia bertanya seperti itu, untuk siapa dia begitu, aku berpura-pura tidak mengerti agar aku tahu bahwa dia juga menyukaiku.





Aku tahu dia ternyata juga menyukaiku, aku senang sangat senang ternyata aku tidak mencintai sendirian. Dari situ, kami memutuskan untuk menjalani jalan yang ada, aku mengakui dirinya adalah pacarku di dunia nyata dia pun juga melakukan hal yang sama. Kisah kami berjalan dengan baik, walaupun terkadang kami juga sempat berantem dan ujung ujungnya kami berbaikan lagi.

Hingga saat ini tepat hari ini dimana aku menulis ini, tanggal 8 Mei 2019 aku dan dia masih bersama dengan kebersamaan sudah hampir 2 tahun. Kisah kami memang berawal dari sebuah kebohongan, sebuah rencana yang mana hanya untuk menjauh dari seseorang yang ternyata ia juga mmemiliki seseorang yang ingin di jauhkan. Kami adalah dua hati yang hancur hingga di persatukan melalui sebuah kebohongan yang berujung dengan sebuah ketulusan. Kisah kami memang memiliki banyak cobaan yang mana mungkin juga sebab kami tidak pernah bertemu karena kami Long Distance Relationship (LDR), sebenarnya mungkin saja diantara kami belum siap untuk bertatapan muka secara langsung.

Banyak sekali cobaan mulai dari kami yang sama sama egois, hingga sebuah perbedaan kami. Ya, kami berbeda, selain LDR tempat, kami juga LDR kepercayaan. Tapi kami tetap menjalani apa yang ada. Kami tidak tahu Tuhan memiliki jalan seperti apa untuk kami, kami sebagai manusia hanya bisa menjalankan takdir yang sudah di gariskan oleh Tuhan. Kami menjalaninya dan menikmatinya, hingga suatu hari nanti kami akan tahu bagaimana kami dan harus apa kami. Semoga itu akan menjadi yang terbaik bagi ku dan bagi kamu yang ada di hatiku.























Aku sayang kamu.











Nathanael.



















Siti Fatonah

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar